Rabu, 15 Mei 2013, setelah
mengikuti apel Harlah NU di Stadion MandalaKrida Yogyarakta, siswa kelas 5 dan
6 bersama 6 orang guru MI Al Iman Tempel Sleman melanjutkan perjalanan ke Museum
Benteng Vredeburg dan Taman Pintar Yogyakarta. Kegiatan ini memang sudah
dirancangoleh para guru, sebagai penggati kegiatan piknik yang biasany
diselenggarakan sevara khusus setelah UN berakhir. Museum Benteng dan Taman
Pintar menjadi pilihan karena di sana siswa dapat bermain sekaligus belajar. Lokasinyapun
relatif dekat dengan stadion Mandala Krida.
Pukul 10.30 rombongan MI Al Iman
sampai ke Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta. Tanpa harus membeli tiket, kami
masuk dan melihat-lihat stand pameran. Kebetulan waktu itu memang sedang
digelar pameran pendidikan yang diikuti oleh beberapa sekolah di kota
Yogyakarta. siswa laki-laki mengunjungi stand yang mengajarkan pembuatan pin. Mereka
membuat pinnya sendiri dan dpat dibawa pulang tanpa harus membayar. Sebagian
siswa laki-laki yang lain mencoba menggukan teropong, bermain tantangan kawat
sirine, dan bermain angklung. Sedangkan siswa perempuan tampak belajar
membatik, melihat siswa SMK tata rias dan tata busana yang sedang mendandani
temannya. Para guru tampak mengawasi di kursi dan tenda yang memang disediakan
oleh pengelola.
Para siswa dan guru melanjutkan
kegiatan dengan memasuki ruang diorama Museum Benteng Yogyakarta. Begitu masuk,
dengan rasa ingin tahunya yang tinggi, siswa-siswi langsung menuju ke diorama
dan benda-benda sejarah yang menarik perhatian mereka. Para siswa berdiskusi
dengan teman mereka tentang apa yang dilihatnya. Tak jarang, siswa juga
bertanya kepada guru seputar benda-benda yang mereka lihat.
Setelah puas melihat-lihat benda-benda
bersejarah di Museum Benteng Vredeburg, rombongan menuju Taman Pintar
Yogyarakta melalui pintu gerbang sebelah timur benteng. Di Taman bagian luar,
siswa bersama guru menikmati makan siang dengan menu Jogja Chiken ditemani
segelas air mineral. Lalu kamipun melaksanakan sholat dhuhur di masjid Taman
Pintar.
Selanjutnya Pak Triyanto dan Pak
Teguh membeli tiket masuk, sedangkan siswa bersama Pak Ngabidun dan ibu-ibu
guru menunggu sambil memakai sepatu mereka kembali. Tiket sudah siap, dan
waktunya berpetualang ke Taman Pintar dimulai. Petualangan di mulai dari Gedung
Memorabhilia. Di sana terdapat kenangan-kenangan tentang presiden RI, mulai
dari IR. Soekarno sampai dengan SBY. Selain itu ada juga tokoh-tokoh penting
lainnya seperti Ki Hajar Dewantara, KH. Hasyim As’arie dan KH. Ahmad Dahlan.
Dari Gedung Memorabhilia,
petualangan kami lanjutkan ke Gedung Oval dan Kotak. Untuk masuk ke Gedung
oval, kita harus melalui terowongan akuarium raksasa, kemudian setalah
terowongan itu ada patug dinoraurus dan juga manusia purba. Di bagian dalam
gedung, suasana sains sangat kental. Di sana terdapat foto2 tokoh sains dan
juga alat-alat percobaan yang dapat dimankan oleh siswa. Para siswa dan guru kemudian
menaiki gedung oval. Di antai atas, dapat ditemukan hal-hal yang lebih menarik
tentang sains, siswa pun segera berpencar menuju percobaan-percobaan sains yang
menarik perhatian mereka masing-masing. Tanpa ragu para siswa mencoba setiap
hal dengan bantuan dan arahan petugas Taman Pintar sedangkan Pak Teguh sibuk
mengabadikan pose mereka dengan kamera pinjaman milik Pak Triyanto.
Percobaan-percobaan yang mereka
temukan di Taman pintar antara lain Generator yang harus diobel untuk dapat
mengidupkan lampu, bola listrik yang membuat rambut berdiri, rumah gempa, simulasi
gamelan, game perang wayang, game simulasi balap F1 dll. Di game F1 ini, siswa
laki-laki senang untuk berlama-lama. Mereka tak mau beranjak dari mobil F1 yang
mereka kemudikan. Para guru pun akhirnya menunggu mereka sambil menemani
bermain. Sedangkan sebagian siswa perempuan tampak asyik menghampiri kembali
percobaa-percobaan yang tadi mereka lihat. Di anatara mereka adalah Rida, Erma,
Nanik dan Amalika yang ngebet untuk mencoba menghampiri rumah gempa, setelah
beberapa menit tersesat, mereka menghampiri Pak Teguh dan minta ditemani menuju
rumah gempa.
Waktu sudah menunjukkan pukul
15.30 WIB. Rombongan segera keluar gedung Oval dan Kotak. Sambil menunggu
teman-teman berkumpul, beberapa siswa menghabiskan waktu mereka untuk mencoba
beberapa permainan di halaman Taman Pintar seperti katrol, drum dan pipa suara.
Setelah semuanya berkumpul, rombongan bergegas menuju ke tempat parkir bus. Namun
beberapa anak perempuan masih menyempatkan diri untuk berpose dan diabadikan
oleh Pak Teguh.
Setelah semuanya siap, bus segera
melaju menuju Madrasah. Satu jam kemudian kami pun sudah sampai di wilayah Desa
Tambakrejo, Kecamatan Tempel. Di perempatan sisi selatan madrasah bus berhenti
karena Alfian, Irsyad, Rico, Fanny dan Ipin minta turun. Ya rumah mereka memang
dekat dengan perempatan jalan itu. Bus pun melanjutkan perjalanan tak leih dari
5 menit, kami sampai di madrasah. Para siswa dan guru segera turun dan bergegas
pulang ke rumah masing-masing dengan wajah ceria. Pengalaman yang sungguh
sangat menyenangan bagi para siswa dapat bermain sekaligus belajar ke Museum
Benteng Vregeburg dan Taman Pintar Yogyarakta.